WELCOME & GOD BLESS YOU ALWAYS

Selamat Datang di Blog KELAS Gatotkaca ini bersama R. Slamet Widiantono ----**---- --->>>>> Otot kawat balung wesi, terus semangat tiada henti, bangun niat bangun negeri, kembangkan bakat, selalu berdedikasi ***)$(*** TUHAN MEMBERKATI -----* KASIH ITU MEMBERIKAN DIRI BAGI SESAMA -----* JANGAN LUPA BAHAGIA -----* TERUS BERPIKIR POSITIF -----* SALAM DOA -----* slammy

Rabu, 06 Juli 2022

Kelasku Idamanku

Salam Jumpa kawan-kawan

Kita disini menjadi satu yaa, berikan yang terbaik untuk dunia dan teruslah mencari aza masa depan kita.

Jangan lupa bahwa kita tidak pernah sendiri. Ingat kawan-kawan kita di sini. Bahwasanya, kita tidak akan pernah selesai dalam belajar. Salah satu proses yang kita lalui disini adalah membentuk sebuah komunitas atau paguyuban. Disini kita membangun kerja sama dan saling membantu untuk saling memperkembangkan diri kita.

Semoga kita tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain, melainkan menjadi sarana bagi teman kawan kita untuk menyatukan langkah bersama dalam berproses semakin lebih baik dan lebih baik lagi.

Hidup kita adalah berkat bagi orang lain.

Kita akan belajar dari sosok pribadi dan tokoh dalam pewayangan ini ....




Gatotkaca atau di Indonesia sering dinamai Gatotkoco merupakan anak dari pasangan Werkodara dan Hidimbi yang merupakan dari keluarga Pandawa.

Di Indonesia Gatotkoco dikisahkan memiliki kesaktian luar biasa, antara lain mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap, serta terkenal dengan julukan 'otot kawat tulang besi' dan 'jagoan para Dewa'.

LAHIRNYA GATOTKACA

Menurut cerita, sewaktu masih bayi, Gatotkaca diberi nama Jebang Tetuka. Sampai usia satu tahun, tali pusarnya belum bisa dipotong walau menggunakan senjata apa pun. Arjuna (adik Bimasena) pergi bertapa untuk mendapatkan petunjuk dewa demi menolong keponakannya itu.

Pada saat yang sama Suryatmaja/Karna, yang kelak menjadi panglima Kerajaan Hastina juga sedang bertapa mencari senjata pusaka. Karena wajah keduanya mirip, Batara Narada selaku utusan kahyangan memberikan senjata Kontawijaya kepada Karna, bukan kepada Arjuna.

Setelah menyadari kesalahannya, Narada pun menemui Arjuna yang sebenarnya. Lalu Arjuna mengejar Karna untuk merebut senjata Konta, sehingga pertarungan pun terjadi. Karna berhasil meloloskan diri bersama senjata Konta, sedangkan Arjuna hanya berhasil merebut sarung pembungkus pusaka tersebut.

Sarung pusaka Konta terbuat dari kayu mastaba yang ternyata bisa digunakan untuk memotong tali pusar Tetuka. Saat dipakai untuk memotong, kayu mastaba musnah dan bersatu dalam perut Tetuka. Kresna yang ikut serta menyaksikannya berpendapat bahwa pengaruh kayu Mastaba akan menambah kekuatan bayi Tetuka. Ia juga meramalkan bahwa kelak Tetuka akan tewas di tangan pemilik senjata Konta.

JAGOAN DEWA

Selain dijuluki otot kawat tulang besi, Gatotkaca juga dijuluki jagoan para Dewa. Pasalnya, dirinya mendapat hadiah dara para dewa seperangkat pakaian pusaka, yaitu Caping Basunanda, Kotang Antrakusuma, dan Terompah Padakacarma untuk dipakainya.

Hadiah itu diberikan berawal saat Tetuka dibawa ke kahyangan oleh Narada yang saat itu sedang digempur oleh Patih Sekipu dari Kerajaan Trabelasuket. Patih tersebut diutus rajanya, Kalapracona untuk melamar bidadari bernama Batari Supraba.

Tetuka dihadapkan sebagai lawan Sekipu. Semakin dihajar, Tetuka justru semakin kuat. Karena malu, Sekipu mengembalikan Tetuka kepada Narada untuk dibesarkan saat itu juga. Narada menceburkan tubuh Tetuka ke dalam kawah Candradimuka, di Gunung Jamurdipa.

Para dewa kemudian melemparkan berbagai jenis senjata pusaka ke dalam kawah. Beberapa saat kemudian, Tetuka muncul ke permukaan sebagai seorang laki-laki dewasa. Segala jenis pusaka para dewa telah melebur dan bersatu ke dalam dirinya. Kemudian Tetuka bertarung melawan Sekipu dan berhasil membunuhnya dengan gigitan taringnya.

Kresna dan para Pandawa saat itu datang menyusul ke kahyangan. Kresna memotong taring Tetuka dan menyuruhnya berhenti menggunakan sifat-sifat kaum raksasa. Batara Guru, raja kahyangan menghadiahkan seperangkat pakaian pusaka itu.

Sejak saat itu juga, Tetuka berganti nama menjadi Gatotkaca. Dengan mengenakan pakaian pusaka tersebut, Gatotkaca mampu terbang menuju Kerajaan Trabelasuket dan membunuh Kalapracona

SIFAT SANG GATOTKACA

Gatotkaca mempunyai sifat perwatakan yakni berani, teguh, tangguh, cerdik pandai, waspada, gesit, tangkas, tabah dan mempunyai rasa tanggung jawab yang besar. Ia sangat sakti, memiliki Aji Narantaka, pemberian Resi Seta.

DASA NAMA

Gatotkaca juga dikenal dengan nama Arimbiatmaja, Bimasiwi, Guritna, Gurudaya, Kacanegara (teladan cintanya terhadap negara), Purbaya, Kancingjaya (kunci kemenangan), Bambang Tetuka.

PAHLAWAN PANDAWA

Akhir riwayatnya diceritakan, gugur dalam perang Bharatayuda oleh panah Kunta milik Adipati Karna, raja negara Awangga.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sisi lain

Suasana Pengambilan Rapor